JAKARTA – suksesmedia.id – Pencernaan memiliki peran yang sangat penting bagi kesehatan tubuh. Melalui sistem pencernaan yang sehat, setiap orang akan memiliki kesehatan yang paripurna, sehingga bisa menjalankan seluruh aktivitas dan kesehariannya dengan lebih mudah. Tak hanya itu, sistem pencernaan yang sehat juga akan membuat hidup setiap orang jadi lebih baik dalam mengenali kebutuhan tubuh, termasuk juga dalam hal fungsi sistem pencernaan bagi tubuh kita.

Di sisi lain, sistem pencernaan memiliki peran yang sangat penting dalam tubuh kita. Ketika ada gangguan pada sistem ini, bukan hanya perut yang terasa tidak nyaman, tetapi juga bisa berdampak pada kesehatan secara keseluruhan. Ada berbagai jenis penyakit gangguan pencernaan yang dapat menyerang siapa saja, mulai dari yang ringan hingga yang membutuhkan perawatan serius. Berikut adalah lima jenis penyakit gangguan pencernaan yang wajib kamu waspadai:

Gastritis atau Radang Lambung

Gastritis adalah peradangan pada lapisan lambung yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi bakteri Helicobacter pylori, konsumsi alkohol berlebihan, stres, serta penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) secara terus-menerus. Sedangkan gejala radang lambung biasanya terdiri dari, yeri atau perih pada bagian perut atas, mual dan muntah, kembung dan rasa tidak nyaman setelah makan. Tak hanya itu, penderita gastritis juga akan kehilangan nafsu makan.

Sementara itu, Untuk mencegah gastritis, kamu bisa menghindari konsumsi makanan pedas dan asam yang dapat merangsang produksi asam lambung. Jika sudah terlanjur mengalami gastritis, dokter mungkin akan meresepkan obat seperti antasida atau inhibitor pompa proton (PPI) untuk mengurangi produksi asam lambung.

GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)

GERD atau penyakit asam lambung adalah kondisi ketika asam lambung naik ke esofagus (kerongkongan), menyebabkan iritasi pada dindingnya. Penyakit ini sering dikaitkan dengan kebiasaan makan yang buruk, obesitas, dan konsumsi makanan tertentu seperti kafein dan makanan berlemak. Sedangkan gejala penderita gerd, diawali dengan rasa terbakar di dada, asam di mulut, batuk kering dan tak jarang akan mengalami serak saat menelan.

Untuk menghindari GERD, hindari makanan yang bisa memicu naiknya asam lambung, makan dalam porsi kecil, dan jangan langsung berbaring setelah makan. Pengobatan bisa melibatkan perubahan gaya hidup, penggunaan obat penekan asam lambung, atau dalam kasus parah, tindakan medis seperti operasi fundoplikasi.

Tukak Lambung atau Ulkus Peptikum

Ulkus peptikum adalah luka yang berkembang pada lapisan lambung atau bagian atas usus halus. Penyebab utama kondisi ini adalah infeksi Helicobacter pylori dan penggunaan NSAID yang berlebihan. Penderita tukak lambung, akan mengalami gejala seperti rasa nyeri perut yang memburuk saat perut kosong. Bahkan tak jarang mereka juga akan merasa mual dan muntah, kehilngan nafsu makan serta dalam beberapa kesempatan akan mengalami penurunan berat badan. Dalam beberapa kasus juga akan mengalami pendarahan dan feses akan berwarna hitam. Nah untuk mencegah gangguan tukak lambung  cobalah menghindari konsumsi NSAID tanpa anjuran dokter dan tidak mengonsumsi alkohol berlebihan dapat membantu mencegah ulkus peptikum. Lebih dari itu, pengobatan melibatkan penggunaan antibiotik untuk membunuh H. pylori serta obat yang mengurangi produksi asam lambung biasanya juga akan disarankan oleh dokter. (*)      

By Editor