JAKARTA – suksesmedia.id – Diabetes militus merupakan jenis penyakit yang belakangan banyak dialami oleh orang-orang di negara maju maupun di negara berkembang. Tak terkecuali seperti di Indonesia. Bagi para penderita diabetes militus, disarankan untuk menjaga pola makan dengan gizi tepat dan tetap menjalankan olahraga secara rutin.
Diabetes mellitus adalah kondisi medis yang memerlukan perhatian khusus terkait gaya hidup, termasuk aktivitas fisik. Olahraga menjadi faktor penting dalam pengelolaan diabetes, membantu mengontrol kadar gula darah, meningkatkan sensitivitas insulin, dan mendukung kesehatan secara keseluruhan. Namun, penderita diabetes perlu memilih jenis olahraga yang sesuai dengan kondisi mereka.
Nah berikut ini adalah sejumlah olah raga yang disarankan bagi penderita diabetes, agar tetap bugar dan sehat:
1. Berjalan Kaki
Berjalan kaki adalah aktivitas fisik yang rendah dampak, mudah diakses, dan dapat dilakukan oleh hampir semua orang. Untuk penderita diabetes, berjalan kaki secara teratur dapat membantu mengendalikan kadar gula darah, meningkatkan fungsi jantung, dan mengurangi risiko komplikasi. Olahraga jalan kaki, bagi penderita diabetes sangatlah disarankan karena minim resiko cedera dan tetap dapat tetap bugar.
2. Bersepeda
Bersepeda adalah olahraga yang lembut pada sendi dan efektif dalam membakar kalori. Sepeda dapat menjadi pilihan yang bagus untuk penderita diabetes, membantu meningkatkan kebugaran kardiovaskular dan memperkuat otot-otot tubuh. Selain itu, dengan melakukan olahraga seperti bersepeda, penderita diabetes tetap dapat aktif dan dinamis, menikmati olahraga yang sesuai dengan kebutuhan maupun kapasitas fisiknya.
3. Berenang
Renang adalah olahraga aerobik penuh tubuh tanpa memberikan tekanan berlebih pada sendi. Bagi penderita diabetes yang mungkin memiliki masalah sendi, renang dapat menjadi alternatif yang aman dan menyenangkan. Aktivitas olahraga berenang, bagi penderita diabetes juga sangatlah baik untuk menjaga kesehatan jantung mereka. Tak hanya itu, melalui olahraga renang penderita diabetes juga mampu menjaga keseimbangan hormon, menyehatkan paru-paru dan jantung.
4. Yoga dan Pilates
Latihan dengan fokus pada fleksibilitas dan kekuatan inti seperti yoga dan pilates dapat membantu meningkatkan keseimbangan, koordinasi, dan kekuatan otot. Selain itu, aktivitas ini dapat membantu mengurangi stres, yang juga penting dalam manajemen diabetes. Hal ini disebabkan bahwa orang-orang yang menderita diabetes dengan stress yang tinggi, lebih rentan alami ketidakseimbangan insulin dalam tubuhnya. Stress yang berat, dapat memicu penyakit diabetes makin parah karena hormone insulin semakin tidak seimbang.
5. Aerobik
Latihan aerobik membantu meningkatkan detak jantung dan pernapasan. Pilihan seperti Zumba, aerobik air, atau kelas dansa dapat membuat rutinitas latihan menjadi pengalaman yang menyenangkan dan bermanfaat bagi penderita diabetes. Namun, sangatlah penting bagi para penderit diabetes yang ingin melakukan olahraga aerobic, hendaknya memperhatikan kondisi tekanan darah dan jantungnya. Selain itu, tidak disarankan melakukan olahraga aerobic dengan intensitas tinggi atau high impact, yang justru dapat berdampak pada kesehatan.
6. Latihan Kekuatan
Latihan kekuatan melibatkan penggunaan berat tubuh atau alat-alat latihan untuk memperkuat otot. Hal ini dapat membantu meningkatkan metabolisme dan mengontrol berat badan, yang berkontribusi pada manajemen diabetes.
Hal krusial yang wajib dipertimbangkan adalah bahwa sebelum memulai program olahraga baru, penderita diabetes sebaiknya berkonsultasi dengan profesional medis atau ahli gizi. Mereka dapat memberikan saran yang sesuai dengan kondisi kesehatan individu, memastikan bahwa rencana olahraga tidak menimbulkan risiko yang tidak diinginkan.
Dengan memilih jenis olahraga yang sesuai, penderita diabetes dapat menikmati manfaat kesehatan yang signifikan. Konsistensi dalam latihan fisik, bersama dengan perubahan gaya hidup lainnya, dapat membantu mengelola diabetes dengan lebih efektif. Selalu ingat untuk mendekati aktivitas fisik dengan hati-hati, mendengarkan tubuh, dan mengutamakan keselamatan dalam perjalanan menuju gaya hidup sehat. (*)