JAKARTA – suksesmedia.id – Teknologi yang makin canggih telah banyak mendisrupsi dunia kerja. Oleh karena itu, tidaklah heran jika akan banyak profesi yang segera hilang dan tergantikan. Beberapa pekerjaan bahkan praktis akan dapat digantikan oleh aplikasi dan teknologi, dengan menggunakan artificial intelligence.
Sebagian besar profesi memiliki potensi untuk mengalami dampak dari perkembangan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI). Namun, ada beberapa profesi yang memiliki unsur kreativitas, empati, dan interaksi manusia yang sulit digantikan sepenuhnya oleh AI. Berikut adalah beberapa contoh profesi yang mungkin sulit tergantikan oleh AI:
1. Psikolog dan Konselor
Profesi ini melibatkan interaksi emosional dan pemberian dukungan yang kompleks kepada individu yang membutuhkan bantuan mental dan emosional. Kemampuan untuk merespons secara empatik terhadap perasaan dan pengalaman manusia merupakan aspek penting dari pekerjaan ini yang sulit ditiru oleh AI. Kemampuan dari AI pada dasarnya tidak dapat menggantikan emosi manusia dalam memfasilitasi proses konseling untuk membantu pasien dalam mencapai kesejahteraan psikologi.
2. Guru
Pendidikan melibatkan banyak aspek yang melampaui hanya mentransfer pengetahuan. Guru berperan dalam memotivasi, menginspirasi, dan membimbing siswa dalam pengembangan keterampilan sosial, kritis, dan kreatif. Meskipun teknologi dapat digunakan sebagai alat pendukung dalam pengajaran, kehadiran guru sebagai model peran dan mentor tetaplah penting. Tak hanya itu, profesi guru juga tidak hanya mengajarkan hal-hal yan bersifat teknis, namun juga mengajarkan budi pekerti dan karakter diri. Oleh sebab itu, teknologi AI tidak akan mampu menggantikan guru dalam membangun karakter maupun budi pekerti.
3. Tenaga Kesehatan
Profesi seperti dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya memerlukan penilaian yang kompleks, keterampilan interaksi manusia, dan keputusan etis yang sering kali melibatkan konteks emosional dan situasi yang tidak terstruktur. Meskipun AI dapat membantu dalam diagnosis dan pengobatan, interaksi manusia serta keputusan yang didasarkan pada nilai-nilai dan etika kemanusiaan tetaplah penting.
4. Seniman
Kreativitas, ekspresi pribadi, dan interpretasi subjektif adalah elemen kunci dalam karya seni dan konten kreatif. Meskipun AI dapat digunakan untuk menghasilkan karya seni atau konten, seperti musik, lukisan, atau tulisan, keunikan dan keaslian karya manusia sulit ditiru sepenuhnya oleh algoritma.
5. Pekerja Sosial
Profesi ini melibatkan pemberian dukungan, bimbingan, dan advokasi kepada individu, keluarga, dan komunitas yang membutuhkan. Pekerja sosial membantu orang untuk mengatasi kesulitan sosial, ekonomi, dan emosional, serta memperjuangkan hak dan keadilan. Kemampuan untuk berinteraksi secara empatik dan memahami konteks sosial dan budaya adalah keterampilan yang sulit digantikan oleh AI.
Meskipun demikian, perlu diingat bahwa perkembangan teknologi, termasuk AI, terus berlangsung dan dapat mengubah berbagai aspek kehidupan dan profesi. Oleh karena itu, penting bagi para profesional untuk terus memperbarui dan mengembangkan keterampilan yang relevan dengan perkembangan teknologi agar dapat bersaing dan beradaptasi di era digital ini. (*)