JAKARTA – suksesmedia.id – Salah satu kunci utama mendapatkan pekerjaan adalah melalui seleksi wawancara. Namun sayangnya, banyak kandidat atau pelamar gagal total saat melakukan wawancara kerja, Meskipun sebelumnya sudah dipersiapkan, tetap saja ada yang kurang. Tak heran Anda pun gagal mendapatkan pekerjaan impian Anda.
Mendapatkan pekerjaan impian adalah salah satu main goal atau tujuan utama bagi para pejuang pencari kerja. Terlebih di era pandemic Covid-19 yang hingga kini masih belum usai. Jik Anda adalah termasuk dalam kelompok pencari kerja atau job seeker, maka berikut ini adalah beberapa kesalahan yang dilakukan pada saat wawancara kerja.
1. Tidak Disiplin Menghadiri Wawancara
Disiplin adalah kunci utama ketika Anda akan menghadiri wawancara, baik secara langsung atau pun online. Bahkan jika Anda hendak melakukan wawancara online sekalipun, usahakan untuk tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Keterlambatan Anda memberikan citra negatif bagi para rekruter dan perusahaan yang dituju. Jika baru wawancara saja terlambat, bagaimana nanti jika bekerja yang sesungguhnya. Nah, kecuali ada alasan force major seperti kecelakaan, bencana, sakit atau hal lain Anda bisa menyampaikannya secara jujur.
2. Kurang Persiapan
Hal mendasar yang sangat dianjurkan bagi Anda yang hendak wawancara kerja kerja, adalah melakukan persiapan terlebih dahulu. Persiapan tersebut bisa melalui survey alamat, tempat dan wilayah jika wawancara sedianya dilakukan secara tatap muka. Namun jika wawancara tersebut dilaksanakan secara online, jangan lupa untuk tetap tampil rapi formal, sama seperti hendak melakukan wawancara tatap muka, cari tahu mengenai profil perusahaan yang dituju, riset mengenai aktivitas perusahaan mealui google jika dibutuhkan. Sayangnya beberapa kandidat, sering lupa mengenakan pakaian yang rapi, menata rambut bahkan bila perlu menggunakan make up bagi para wanita agar terlihat cantik dan menarik. Paling tidak melalui cara ini, Anda dapat memberikan kesan baik pada rekruter.
3. Menggunakan Resume Tidak Akurat
Salah satu kesalahan fatal pada kandidat yang akan melakukan interview adalah menggunakan resume yang berlebihan, namun tidak sesuai dengan kenyataanya. Jika hal ini Anda lakukan, maka jangan harap lolos pada saat wawancara kerja. Apalagi berkeinginan berkerja di perusahaan impian Anda. Para rektruter atau mungkin head hunter sudah sangat ahli mengenai tracing dan menggali rekam jejak setiap kandidat. Tak hanya itu, mereka juga biasanya akan dibekali sejumlah amunisi dan pertanyaan yang justru menjebak Anda. Jadi jika Anda berbohong, maka sudah barang tentu mereka mengetahuinya. Dalam beberapa kasus, para head hunter yang juga akan melakukan validasi terhadap para kandidat melalui mantan atasan sebelumnya, nama referensi yang Anda cantumkan, bahkan tak segan untuk mencari rekam jejak anda di perusahaan Anda sebelumnya melalui email, telp, bahkan aktivitas sosial media Anda. Ngeri-ngeri sedap kan ya…..
4. Manipulatif Saat Wawancara
Para kandidat yang telah dipanggil untuk seleksi wawancara pasti sangatlah senang, namun tunggu dulu karena masih ada tahapan yang harus dilalui. Tak jarang, para kandidat akan diwawancara oleh Psikolog yang dapat mengetahui struktur kepribadian Anda. Wawancara psikologi sesungguhnya berfungsi sebagai validasi atas beberapa test tertulis dan test lainnya yang telah Anda lalui. Oleh sebab itu, lakukan wawancara dengan persiapan sebaik mungkin, siapkan juga dokumen dan data pendukung mengenai diri Anda jika dibutuhkan. Fakta menunjukkan semakin Anda berbohong dan manipulatif, makin sulit Anda untuk mencari cara untuk menutupi kebohongan selanjutnya.
5. Mengkabinghitamkan Perusahaan Sebelumnya
Mengkambinghitamkan perusahaan lama atau sebelumnya Anda bekerja merupakan cara yang mudah menjawab alasan mengapa Anda keluar dari pekerjaan. Namun pernahkah Anda tahu bahwa jawaban ini, sesungguhnya mencerminkan betapa Anda tidak professional dalam menjalankan tugas, pokok dan fungsi dalam pekerjaan. Bagaimana pun Anda pernah dibayar dan mendapatkan rezeki dari perusahaan sebelumnya, jadi rasanya tidak elok jika mencari kesalahan dan borok perusahaan lama. Meskipun atasan Anda kurang supportif, atau mungkin lingkungan kerja Anda tidak nyaman, usahakan untuk memberikan jawaban yang lebih rasional dan tidak mengada-ada. Beberapa jawaban diplomatis seperti ingin mendapatkan tantangan baru di industry yang berbeda, belajar mengelola bawahan, dan masuk ke perusahaan dengan skala lebih besar untuk meningkatkan skill adalah sekian jawaban yang sekiranya dapat dipertimbangkan. Bagaimana pun setiap perusahaan memiliki tantangan dan dinamika masing-masing, baik perusahaan besar, kecil, menengah, multinasional, BUMN dan sebagainya. Ingat Anda dibayar sebagai pegawai sejumlah kompetensinya adalah problem solving, decision making, influencing others dan kompetensi lainnya, termasuk salah satunya menyangkut tugas pokok fungsi Anda.( * )