JAKARTA – suksesmedia.id – Seks bebas belakangan menjadi kian marak, di tengah modernitas dan kemajuan zaman yang tak terbendung. Sebagian kecil masyarakat di perkotaan menganggap bahwa hubungan seks adalah hal yang wajar tanpa harus melalui jenjang pernikahan suci. Bahkan ada yang menganggap berganti-ganti pasangan adalah hal yang biasa dilakukan, hanya untuk dalih variasi dalam suatu hubungan.
Di sisi lain, perilaku seks yang tidak sehat dengan berganti-ganti pasangan justru menjadi salah satu penyebab terjadinya penyakit menular seksual yang berbahaya. Menurut dr. Zaidul Akbar, seks bebas yang dilakukan di luar pasangan tetap memiliki resiko kesehatan yang jauh lebih besar, jika dibandingkan dengan pasangan tetap dan sudah sah menurut hukum maupun agama.
Seks bebas, yang didefinisikan sebagai aktivitas seksual tanpa keterlibatan emosional atau komitmen jangka panjang, telah menjadi topik yang kontroversial dan seringkali dianggap kontroversial. Meskipun beberapa orang mungkin merasa bahwa itu adalah keputusan pribadi, sangatlah penting untuk memahami bahwa ada sejumlah bahaya terkait dengan perilaku ini. Berikut ini adalah lima bahaya melakukan seks bebas:
1. Penularan Penyakit Seksual (PMS)
Salah satu bahaya utama yang terkait dengan seks bebas adalah peningkatan risiko penularan penyakit seksual. Tanpa menggunakan kondom atau tindakan pencegahan lainnya, peluang penularan infeksi seperti HIV, sifilis, dan klamidia meningkat signifikan. Hal ini tidak hanya berdampak pada kesehatan individu, tetapi juga dapat menyebabkan penyebaran infeksi di masyarakat.
2. Dampak Emosional dan Psikologis
Seks bebas seringkali terjadi tanpa adanya ikatan emosional atau komitmen jangka panjang. Ini dapat menyebabkan dampak emosional dan psikologis pada individu yang terlibat. Perasaan kesepian, kecewa, atau bahkan depresi dapat muncul karena ketidakstabilan hubungan dan kurangnya dukungan emosional.
3. Resiko Kehamilan Tidak Diinginkan
Meskipun kontrasepsi tersedia, tidak ada metode yang sepenuhnya aman. Seks bebas meningkatkan risiko kehamilan tidak diinginkan, yang dapat mengubah arah hidup seseorang dan memberikan tekanan ekstra pada hubungan. Keputusan yang diambil tanpa pertimbangan matang dapat memicu konsekuensi jangka panjang yang sulit diatasi.
4. Gangguan Hubungan Sosial dan Keluarga
Seks bebas juga dapat menciptakan gangguan dalam hubungan sosial dan keluarga. Pilihan ini seringkali tidak diterima dengan baik oleh masyarakat atau anggota keluarga yang memiliki nilai-nilai konservatif. Ini dapat menciptakan ketegangan, konflik, dan isolasi sosial yang dapat merugikan kesejahteraan psikologis individu.
5. Kerugian Diri dan Harga Diri Rendah
Bagi beberapa individu, terlibat dalam seks bebas tanpa pertimbangan dapat merusak harga diri mereka. Perasaan bersalah, penyesalan, atau bahkan merasa dihina oleh pasangan seksual dapat menurunkan rasa harga diri dan kesejahteraan emosional seseorang.
Hal mendasar untuk diingat bahwa upaya untuk mengurangi risiko dan bahaya yang terkait dengan seks bebas bukan berarti menghakimi pilihan hidup seseorang. Sebaliknya, penekanan harus ditempatkan pada peningkatan pendidikan seksual yang melibatkan pembahasan tentang kesehatan reproduksi, hubungan interpersonal, dan konsekuensi perilaku seksual.
Pendidikan seks yang komprehensif dapat membekali individu dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk membuat keputusan yang sadar dan bertanggung jawab terkait dengan aktivitas seksual. Dengan cara ini, kita dapat bekerja bersama untuk menciptakan masyarakat yang lebih informasional, mendukung, dan mampu mengelola kehidupan seksual mereka dengan bijak. (steven)