JAKARTA – suksesmedia.id – Skincare telah menjadi bagian penting dalam perawatan kecantikan bagi banyak orang. Dengan berbagai produk yang beredar di pasaran, masyarakat memiliki akses yang lebih mudah untuk merawat kulit mereka. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua produk skincare aman digunakan. Salah satu risiko yang sering kali diabaikan adalah penggunaan skincare tanpa persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Menariknya, banyak orang yang sepertinya abai dengan pentingnya memeriksa kemasan dan produk yang aman digunakan berdasarkan ketentun dari pemerintah yang berwenang seperti BPOM. Alih-alih memeriksa kandungan dan dampak dari penggunakan skin care yang berbahaya, sebagian justru tergiur oleh harga murah yang ternyata justru merusak kulit. Nah berikut ini adalah sejumlah bahaya dari penggunaan skin care yang tidak mendapatkan persetujuan dari BPOM:
Komposisi Berbahaya
Salah satu risiko utama penggunaan skincare tanpa persetujuan BPOM adalah komposisi bahan yang tidak jelas atau bahkan berbahaya bagi kesehatan kulit. BPOM bertugas untuk menilai keamanan produk yang beredar di pasaran, termasuk skincare. Produk skincare yang tidak disetujui oleh BPOM mungkin mengandung bahan-bahan yang tidak aman, seperti merkuri, hidrokinon, atau bahan kimia lain yang dapat menyebabkan iritasi, alergi, atau bahkan kerusakan jangka panjang pada kulit.
Reaksi Alergi dan Iritasi Kulit
Penggunaan skincare tanpa persetujuan BPOM juga meningkatkan risiko terjadinya reaksi alergi dan iritasi pada kulit. Bahan-bahan yang tidak diuji secara cermat dapat menyebabkan reaksi negatif pada kulit, seperti kemerahan, gatal, ruam, atau bahkan pembengkakan. Reaksi alergi ini bisa terjadi secara langsung setelah penggunaan produk, atau dapat berkembang secara bertahap seiring waktu penggunaan yang berkelanjutan.
Kerusakan Jangka Panjang
Selain reaksi alergi dan iritasi, penggunaan skincare tanpa persetujuan BPOM juga dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada kulit. Beberapa bahan kimia yang ditemukan dalam produk skincare ilegal dapat menyebabkan kulit menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari, meningkatkan risiko penuaan dini, atau bahkan meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit. Selain itu, penggunaan produk yang mengandung bahan-bahan berbahaya secara terus-menerus juga dapat mengakibatkan gangguan pada fungsi kulit, seperti pengurangan produksi kolagen atau penipisan lapisan pelindung kulit.
Resistensi Bakteri dan Infeksi
Produk skincare ilegal seringkali mengandung bahan-bahan antibakteri yang tidak teruji secara ilmiah. Penggunaan produk yang mengandung bahan-bahan seperti itu dapat menyebabkan bakteri kulit menjadi resisten terhadap obat, sehingga meningkatkan risiko infeksi kulit yang serius. Infeksi seperti ini dapat menyebabkan peradangan, pembengkakan, dan bahkan memerlukan perawatan medis yang intensif.
Tidak Terjaminannya Kualitas dan Keamanan
Satu lagi bahaya penggunaan skincare tanpa persetujuan BPOM adalah ketidakpastian mengenai kualitas dan keamanan produk tersebut. BPOM melakukan berbagai uji klinis dan penelitian untuk memastikan bahwa produk skincare yang disetujui aman digunakan oleh masyarakat. Namun, produk skincare ilegal seringkali tidak melalui proses uji yang sama, sehingga tidak ada jaminan mengenai keamanan, efektivitas, atau kualitas produk tersebut.
Penggunaan skincare tanpa persetujuan BPOM membawa risiko yang serius bagi kesehatan dan kecantikan kulit. Dari komposisi bahan yang berbahaya hingga risiko reaksi alergi, iritasi, dan kerusakan jangka panjang, konsekuensi dari penggunaan produk ilegal dapat sangat merugikan. Oleh karena itu, penting bagi konsumen untuk selalu memilih produk skincare yang telah disetujui oleh BPOM dan memperhatikan label serta informasi yang tertera pada kemasan produk. Keselamatan dan kesehatan kulit harus menjadi prioritas utama dalam memilih produk skincare untuk perawatan diri. Jadi jangan hanya tergiur oleh harga produk yang murah saja, namun harus tetap mengutamakan fungsi dan kesehatan itu sendiri ya..(*)