JAKARTA – suksesmedia.id – Para profesional di dunia korporasi akan makin kompetitif di tahun 2025. Pasalnya, di tahun yang penuh dengan persaingan dan kompleksitas pekerjaan ini, ternyata sudah banyak pekerjaan yang akan tergeser atau pun hilang. Bahkan beberapa pekerjaan, dinilai sudah tergantikan oleh teknologi seperti Artificial Intelligence. Pekerjaan ini merupakan jenis pekerjaan yang lebih bersifat repetitive atau pekerjaan yang dilakukan secara berulang-ulang. Ambil contoh misalnya jenis pekerjaan seperti administrasi dan layanan pelanggan, di beberapa industry perusahaan pekerjaan tersebut sudah digantikan oleh teknologi artificial intelligence.
Jika kita amati lebih jauh, jenis pekerjaan administrasi saat ini sudah banyak yang dapat digantikan oleh teknologi. Bahkan untuk layanan pelanggan beberapa perusahaan telah menggunakan chat bot sebagai bagian dari layanan pelanggannya. Melalui layanan ini, pelanggan dapat berkomunikasi dan berinteraksi langgung untuk menanyakan seputar produk dan layanan yang diberikan oleh pelanggan. Oleh sebab itu, untuk bisa bertahan di era gempuran teknologi dan persaingan kamu butuh menguasai sejumlah kompetensi yang akan jadi modal awal untuk meningkatkan karirmu. Nah inilah lima kompetensi yang digunakan sebagai skill utama kamu untuk bekerja di berbagai bidang dilansir dari media forbes internasional:
Digital Literacy
Bagi kamu yang saat ini bekerja di berbagai bidang, baik itu operasional, sales marketing, keuangan atau bahkan sumber daya manusia sekalipun, kemampuanmu untuk menguasai sejumlah tekonologi digital, sangatlah dibutuhkan. Tak hanya itu, kemampuan ini juga akan mendukungmu untuk mengembangkan karirmu di berbagai bidang maupun industry. Kemampuan dan pemahaman mengenai teknologi digital atau digital literacy akan membuatmu menjadi lebih mudah dalam menyelesaikan tugas-tugas dan tanggung jawabmu. Beberapa keahlian seperti menggunakan aplikasi pendukung pekerjaan seperi MS office, Artificial Intelligence, dan aplikasi software pendukung pekerjaanmu sudah menjadi keharusan agar kamu tetap memberikan performa kerja yang maksimal.
Digital Transformation Leadership
Digital Transformation Leadership adalah konsep kepemimpinan yang berfokus pada mengarahkan dan mengelola perubahan besar di organisasi melalui adopsi teknologi digital. Terkait dengan kompetensi ini, pemimpin dalam transformasi digital bertanggung jawab untuk menciptakan visi, strategi, dan budaya organisasi yang mendukung inovasi, efisiensi, dan adaptasi terhadap era digital. Pemimpin transformasi digital harus memiliki pemahaman yang jelas tentang bagaimana teknologi digital dapat menciptakan peluang baru, meningkatkan efisiensi operasional, atau memberikan nilai lebih kepada pelanggan. Mereka bertugas menerjemahkan visi ini ke dalam rencana tindakan yang nyata. Tak hanya itu, transformasi digital sering kali melibatkan perubahan signifikan dalam proses kerja, struktur organisasi, atau budaya perusahaan. Dalam konteks ini, pemimpin harus dapat membimbing tim melewati proses ini, mengatasi resistensi, dan memastikan kelancaran transisi. Jadi jika kamu ingin punya karir moncer harus memiliki skill dan kompetensi ini.
Learning Agility
Learning Agility adalah kemampuan seseorang untuk belajar, beradaptasi, dan menerapkan pembelajaran dari pengalaman baru atau yang tidak dikenal secara efektif dan cepat. Konsep ini sangat penting dalam lingkungan yang dinamis, di mana perubahan terjadi dengan cepat, seperti di dunia kerja modern atau organisasi yang terus berkembang.
Orang dengan learning agility tidak hanya belajar dari kesuksesan tetapi juga dari kegagalan. Mereka memiliki pola pikir terbuka dan cenderung mengeksplorasi cara-cara baru untuk mengatasi tantangan. Selain itu, orang dengan skill dan kompetensi terkait learning agility ini memiliki mentalitas untuk terus bertumbuh dan beradaptasi dengan segala macam bentuk perubahan teknologi dan senantiasa bersikap kritis terhadap perubahan di dunia kerja.
Problem Solving
Problem Solving atau pemecahan masalah adalah proses berpikir dan bertindak untuk menemukan solusi terbaik atas suatu permasalahan atau tantangan. Kompetensi dan skill ini melibatkan serangkaian langkah logis dan kreatif untuk menganalisis situasi, mengidentifikasi akar penyebab, dan mengimplementasikan solusi yang efektif.
Kemampuan problem solving sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pekerjaan, pendidikan, dan hubungan interpersonal, karena membantu individu dan kelompok mencapai tujuan mereka meskipun menghadapi hambatan. Selain itu, skill ini juga berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam mengindentifikasi masalah, menganalisas hingga mencari solusi dari permasalahan tersebut sehingga permasalahan dapat terselesaikan.
Emotional Intelligence
Emotional Intelligence (EI) atau kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengenali, memahami, mengelola, dan memengaruhi emosi dirinya sendiri maupun emosi orang lain. Konsep ini pertama kali dipopulerkan oleh Daniel Goleman dalam bukunya yang berjudul Emotional Intelligence pada tahun 1995.
Kecerdasan emosional sering dianggap sebagai elemen penting untuk kesuksesan dalam kehidupan pribadi dan profesional karena membantu seseorang membangun hubungan yang lebih baik, mengambil keputusan yang lebih bijak, dan menghadapi stres dengan lebih efektif. Orang-orang yang memiliki kecerdasan emosional yang mempuni, akan mampu bangkit dari keterpurukan hidup yang lebih kompleks dan rumit, termasuk di ranah pribadi dan kehidupan profesional. (Hasis Purwanto)