JAKARTA – suksesmedia.id – Memiliki rambut yang indah adalah dambaan hampir semua orang. Tak jarang, banyak orang mengeluarkan biaya untuk mendapatkan rambut yang menawan dan kekinian. Bahkan beberapa orang sering berganti-ganti warna rambut demi menyesuaikan trend dan pekembangan mode biar tidak disangka ketinggalan zaman.
Mewarnai rambut telah menjadi bagian dari gaya hidup banyak orang. Baik untuk menutupi uban, mengikuti tren, atau sekadar bereksperimen dengan warna baru, pewarnaan rambut memberikan kebebasan berekspresi yang luar biasa. Namun, di balik keindahan warna yang dihasilkan, ada risiko bahaya yang harus diperhatikan jika pewarnaan dilakukan terlalu sering.
Mewarnai rambut yang terlalu sering, terutama menggunakan pewarna kimia, dapat berdampak negatif pada kesehatan rambut dan kulit kepala. Nah berikut ini adalah sejumlah bahaya jika kamu terlalu sering melakukan pewarnaan pada rambutmu:
Kerusakan Kutikula Rambut
Setiap kali rambut diwarnai, terutama dengan pewarna permanen, bahan kimia seperti amonia dan peroksida digunakan untuk membuka kutikula rambut. Kutikula adalah lapisan pelindung luar yang menjaga kelembapan dan kekuatan rambut. Pewarnaan yang terlalu sering menyebabkan kutikula terus-menerus terbuka, membuat rambut kehilangan lapisan pelindung alaminya.
Akibatnya, rambut menjadi rapuh, kering, dan mudah patah. Rambut yang mengalami kerusakan kutikula juga lebih rentan terhadap masalah lain seperti split ends (ujung rambut bercabang) dan tekstur yang kusut. Pada akhirnya, rambut akan terlihat kusam dan sulit diatur.
Rambut Kering dan Dehidrasi
Salah satu efek samping paling umum dari pewarnaan rambut yang terlalu sering adalah rambut yang kering dan dehidrasi. Bahan kimia dalam pewarna rambut mengurangi kadar minyak alami yang diproduksi kulit kepala, yang berfungsi untuk menjaga kelembapan rambut. Jika rambut terus-menerus terkena bahan kimia tanpa jeda yang cukup untuk pulih, rambut akan kehilangan kelembapan alaminya.
Rambut yang kering tidak hanya terlihat kurang sehat tetapi juga terasa kasar dan sulit diatur. Dehidrasi rambut dapat memperburuk kerusakan dan membuat rambut semakin sulit dipulihkan.
Rambut Rontok dan Menipis
Salah satu bahaya serius dari pewarnaan rambut yang terlalu sering adalah kerontokan rambut. Pewarna rambut, terutama yang mengandung amonia, dapat menyebabkan iritasi pada kulit kepala dan akar rambut. Iritasi ini berisiko mengganggu kesehatan folikel rambut, sehingga menyebabkan kerontokan yang lebih banyak dari biasanya.
Selain itu, rambut yang terus-menerus diwarnai akan menjadi lebih rapuh dan lemah. Hal ini membuatnya lebih mudah patah atau rontok, bahkan ketika disisir atau ditata. Jika kerontokan rambut terus terjadi tanpa perawatan yang tepat, rambut bisa menjadi semakin menipis dan kehilangan volumenya.
Reaksi Alergi pada Kulit Kepala
Pewarna rambut mengandung berbagai bahan kimia yang dapat menyebabkan reaksi alergi, terutama jika digunakan terlalu sering. Salah satu bahan yang sering menimbulkan reaksi alergi adalah para-phenylenediamine (PPD), yang biasa ditemukan dalam pewarna rambut permanen. Reaksi alergi terhadap PPD dan bahan kimia lainnya bisa muncul dalam bentuk ruam, gatal-gatal, peradangan, atau bahkan luka di kulit kepala. Dalam kasus yang lebih parah, alergi bisa menyebar ke area wajah, leher, dan telinga. Mewarnai rambut terlalu sering memperbesar risiko terjadinya sensitivitas kulit terhadap bahan kimia ini, bahkan jika sebelumnya kamu tidak pernah mengalami alergi
Warna Rambut yang Tidak Konsisten
Jika rambut diwarnai terlalu sering, hasil pewarnaan bisa menjadi tidak konsisten. Warna mungkin tidak meresap secara merata pada setiap bagian rambut, terutama jika rambut sudah mengalami kerusakan. Beberapa area rambut mungkin menyerap lebih banyak pewarna, sementara bagian lain, terutama yang sudah rapuh atau rusak, sulit menyerap warna dengan baik.
Akibatnya, hasil akhir pewarnaan bisa terlihat belang atau tidak merata. Ini tentu mengurangi estetika yang diinginkan dari pewarnaan rambut dan mungkin membutuhkan lebih banyak koreksi pewarnaan, yang pada akhirnya menambah kerusakan rambut.
Kulit Kepala Menjadi Sensitif
Terlalu sering mewarnai rambut juga dapat memengaruhi kesehatan kulit kepala. Pewarnaan rambut yang berulang kali dapat mengiritasi kulit kepala, membuatnya kering, mengelupas, atau bahkan mengalami peradangan. Kulit kepala yang teriritasi menjadi lebih sensitif terhadap produk-produk rambut lainnya, seperti sampo atau kondisioner.
Selain itu, iritasi pada kulit kepala juga bisa menghambat pertumbuhan rambut baru yang sehat. Jika kulit kepala mengalami kerusakan jangka panjang, pertumbuhan rambut dapat melambat atau rambut yang tumbuh cenderung lebih lemah dan tipis.
Mengganggu Keseimbangan PH Kulit Kepala
Kulit kepala memiliki pH alami yang seimbang, yang penting untuk menjaga kesehatan rambut dan mencegah masalah seperti ketombe atau kulit kepala berminyak. Penggunaan pewarna rambut yang terlalu sering, terutama yang mengandung bahan kimia keras, dapat mengganggu keseimbangan pH alami ini.
Ketika pH kulit kepala terganggu, kulit kepala bisa menjadi terlalu kering atau terlalu berminyak. Ini bisa menyebabkan masalah seperti kulit kepala gatal, iritasi, atau bahkan ketombe yang sulit diatasi. Selain itu, rambut yang tumbuh dari kulit kepala yang tidak sehat cenderung lebih rapuh dan sulit dirawat.
Bahaya Kesehatan Jangka Panjang
Meskipun risiko ini jarang terjadi, paparan bahan kimia pewarna rambut secara terus-menerus dalam jangka panjang dapat berdampak pada kesehatan tubuh secara keseluruhan. Beberapa penelitian telah mengaitkan penggunaan pewarna rambut permanen dengan peningkatan risiko terkena penyakit seperti kanker kandung kemih dan limfoma non-Hodgkin. Namun, bukti ini masih bersifat kontroversial dan belum terbukti secara konklusif.
Meski begitu, jika Anda ingin memiliki rambut yang sehat, sangatlah penting untuk mempertimbangkan keamanan penggunaan bahan kimia secara terus-menerus, terutama jika pewarna rambut digunakan secara berlebihan atau dalam jangka waktu yang sangat lama. Pilih produk yang lebih alami dan aman untuk meminimalisir risiko tersebut. Sebab jika salah memilih produk pewarna rambut yang buruk justru akan merusak kulit kepala dan rambutmu dalam jangka panjang. (*)